OzAlum Podcast

Eps #18: Mengapa Studi di Australia?

December 20, 2023 Australia Global Alumni in Indonesia Season 1 Episode 18
OzAlum Podcast
Eps #18: Mengapa Studi di Australia?
Show Notes Transcript

Di episode terbaru "Mengapa Studi di Australia?" dari OzAlum Podcast, kita menelusuri perjalanan inspiratif Daffa Wardhana, seorang aktor dan tokoh publik yang memilih Australia sebagai tempat studinya. Pewara Raissa Almira, yang menjabat sebagai Manajer Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Konten di Turtle Down Under, memandu kita melalui percakapan menarik ini.

Di podcast ini, Daffa dan Raissa tidak hanya mengupas keunggulan sistem pendidikan di Australia, tetapi juga mengulas fitur-fitur unik yang membuatnya berbeda dan istimewa bagi para pelajar internasional. Percakapan tak hanya terbatas pada pemilihan Australia sebagai tempat belajar, namun juga menyelami dampak studi di Australia terhadap perkembangan pribadi dan karir.

Ayo dengarkan obrolan menarik ini, dan simak bagaimana studi di Australia bukan hanya tentang akademis semata, tetapi juga mampu membentuk kepribadian dan memberi nilai positif terhadap karier Daffa sebagai seorang aktor. Jangan lewatkan episode yang sarat inspirasi, "Mengapa Studi di Australia?", tersedia di Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, YouTube, dan situs web OzAlum.

Raissa Almira: Halo OzListeners, selamat datang di OzAlum Podcast.

Sebuah podcast berisi 1001 cerita tentang Australia dan tentunya, beasiswa Australia Awards dari tamu-tamu dan alumni inspiratif, bersama saya, Raisa Almira.

Di episode podcast hari ini, kita akan membahas mengenai "Why study in Australia?" atau kenapa harus belajar di Australia?

Kita akan mendengarkan dari tamu kita hari ini, kenapa Australia dipilih sebagai destinasi studi dan manfaat apa aja yang didapat dari mengenyam pendidikan di sini.

Podcast ini spesial karena merupakan bagian tema serial podcast "Why Australia?" atau Kenapa Australia? Di mana akan ada rangkaian pembahasan seru terutama seputar informasi pendidikan di Australia. Ikuti terus ya, teman-teman.

Baik, OzListeners. Sebelum kita ngobrol lebih lanjut, kita sapa dulu tamu kita hari ini. Halo Daffa, silakan memperkenalkan diri.

Daffa Wardhana:

Hai. Selamat siang, sore, malam, atau pagi, kepada siapapun yang sedang mendengarkan.

Terima kasih Australia Awards yang sudah mengundang saya. Sebuah penghormatan bagi saya bisa berbagi pengalaman saya.

Raissa Almira:

Boleh dong, Daffa, bisa memperkenalkan diri. Kamu sedang kerja di mana, alumni dari universitas mana, dan bidang yang kamu pelajari dari studi kamu di sini.

Daffa Wardhana:

Saya lulusan University of Melbourne tahun 2020, kuliah dari 2017. Saya mengambil Bachelor of Commerce di bidang Finance dan Accounting. Sekarang saya sedang bekerja sebagai aktor di industri perfilman.

Raissa Almira:

Hebat! Oke, kita langsung saja dengan daftar pertanyaannya. Yang pertama, bisa diceritakan kenapa kamu memilih Australia untuk studi? Kenapa universitas di Australia dibandingkan dengan tempat lain?

Daffa Wardhana:

Waktu saya baru lulus SMA, bapak saya ingin saya bersekolah di luar negeri. Salah satu destinasi yang dekat, tidak jauh, dan menawarkan edukasi yang holistik.

Holistik dalam arti edukasinya yang terjaga, secara sosial terjaga, dan secara pekerjaan juga terjaga. Itu adalah Australia.

Dengan jangka waktu kuliah, bila tidak mengambil Honors atau skripsi, bisa menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun saja.

Jadi secara edukasi, saya bersyukur karena University of Melbourne adalah salah satu yang terbaik di dunia. Secara sosial, banyak organisasi orang Indonesia di Melbourne yang membantu saya, pertama, untuk menambah pengalaman dan kedua, untuk menambah jejaring yang sekarang berguna sekali untuk saya dan di bidang pekerjaan saya, dan terakhir, sebagai pelajar di Australia, saya diberikan kesempatan untuk bekerja secara legal.

Raissa Almira:

Dulu Daffa bekerja di mana sewaktu di Australia?

Daffa Wardhana:

Saya pernah kerja di tiga tempat. Pertama di Restoran Nelayan di Swanston Street. Itu sepertinya hampir semua pelajar dari Indonesia pasti pernah kerja di sana.

Kedua, saya pernah bekerja jadi pengemudi di Uber Eats, hitung-hitung sambil membakar kalori. Tapi, sayangnya tidak bertahan lama karena saya hanya pakai sepeda.

Terakhir, di Restoran YOI Indonesian Fusion.

Raissa Almira:  

Saya pernah pergi ke sana sekali.

Daffa Wardhana:

Restoran ini ada di Franklin Street. Jadi saya pernah bekerja sebagai pengemudi dan pramusaji.

Raissa Almira: 

Jadi pekerjaannya berhubungan dengan kuliner semua, ya?

Daffa Wardhana:

Iya, benar. Karena kuliner adalah yang paling dekat dengan pelajar, ya.

Raissa Almira:

Oke. Tadi kamu menyebutkan banyak acara untuk menambah jejaring dan organisasi. Berarti kita bisa bilang bahwa ini adalah pengalaman yang menyenangkan untuk kamu.

Bisakah dijelaskan lagi bagaimana pengalaman kamu saat di Australia dan seberapa menyenangkannya tinggal di sana?

Daffa Wardhana:

Serunya adalah, Melbourne apalagi, adalah destinasi yang sangat layak huni, sehingga pernah beberapa kali dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia, kedua setelah Tokyo.

Karena secara pengeluaran sangat terjangkau dan variatif. Penduduknya pun beragam di Melbourne. Apalagi kasus-kasus diskriminasi ras sangat rendah di sana.

Penduduk di sana sangat menghargai perbedaan ras dan agama. Sebagai muslim juga tidak kesulitan untuk mencari Masjid apalagi untuk Shalat Jumat.

Terakhir, menyenangkan karena banyak orang Indonesia di sana. Kalau tidak salah ada sekitar 30.000 orang Indonesia di yang menetap atau sebagai pelajar di Melbourne.

Raissa Almira:

Oke. Berdasarkan pengalamanmu, sistem pendukung apa yang tersedia bagi para pelajar internasional untuk beradaptasi dan berkembang di lingkungan pendidikan Australia, selain karena banyak orang Indonesia di Melbourne.

Daffa Wardhana:

Konsulat Jenderal RI yang ada di sana cukup rapi dan dekat dengan mahasiswa. Dekat dalam artian setiap kali ada acara besar mahasiswa, dia selalu datang dan mendukung acaranya dan memberikan pidato yang membuat kami makin bersemangat untuk membuat acara dan berkarya.

Menurut saya dari perkuliahannya juga. Universitas besar ada banyak di Melbourne. University of Melbourne, RMIT, Monash, Deakin, dan lain-lain, kami merasa didukung.

Misalnya kalau kami sakit, dari biaya per semester sudah termasuk asuransi, atau kalau ada masalah, perlindungan kepada para siswanya sangat luas.

Yang terakhir, Melbourne merupakan kota yang aman. Transportasi umum juga aman. Kami sering merasa kangen tinggal di sana.

Raissa Almira:

Pertanyaan berikutnya, bisakah Daffa ceritakan sedikit mengenai komunitas yang kamu temui selama di Australia? Bagaimana pengalaman ini memperkaya diri kamu?

Daffa Wardhana:

Untuk saya, waktu itu komunitas Indonesia di universitas saya bisa dibilang prestisius. Membanggakan bila bisa terlibat di komunitas itu.

Di situ saya akhirnya mendaftarkan diri di komunitas yang kemudian saya jalankan yaitu Indonesian Film Festival yang akhirnya menjadi pengalaman yang besar buat saya, karena saya sekarang kerja di perfilman dan festival juga. Yang kedua, PPIA atau Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia di negara bagian Victoria, termasuk Melbourne.

Saya banyak belajar karena berorganisasi itu tidak semudah yang saya kira. Salah satu yang paling sulit dalam pekerjaan saya adalah manajemen manusia. Setiap orang memiliki pemikiran dan keinginannya masing-masing yang berbeda. Menyatukan visi adalah tantangannya di sini.

Raissa Almira:

Oke. Daffa, bisa diceritakan bagaimana pengalaman studi di Australia bisa membantu kamu menggapai mimpi di profesi kamu sekarang? Pengaruh apa yang paling besar yang membentuk karakter kamu dalam dunia profesional? Bisakah diceritakan kepada kami?

Daffa Wardhana:

Setiap tahun, PPIA Victoria di Melbourne dan komunitas Indonesia mengadakan pertunjukan teater. Saya diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berperan sebagai pemeran utama di grup teater Temulawak di depan 1100 penonton Indonesia untuk merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Itulah yang membuat saya semakin tertarik dengan seni peran dan menjadi karir utama saya.

Raissa Almira:

Pertanyaan terakhir, ketika dulu memutuskan studi di sini, bagaimana kamu mencari informasinya? Bisa diceritakan?

Daffa Wardhana:

Pertama, saudara saya ada yang kuliah di Australia. Kedua, informasinya di dapat dari SMA saya. Waktu itu ada konseling universitas dan saya mendapatkan infonya dari situ. Terakhir, saya dapat dari agen. Saya memang dibantu dalam proses pendaftaran dan aplikasi lewat agen.

Raissa Almira:

Oke. Untuk menyimpulkan jawaban kamu, jadi sekiranya ada tiga portal untuk mendapatkan informasi mengenai studi di Australia. Yang pertama yaitu dari situs web resmi universitasnya.

Contohnya, saya waktu mencari info kampus saya sendiri, sudah mendapat sangat lengkap. Dari jurusan-jurusan yang ada, ujiannya seperti apa, semua informasinya ada di situ.

Saya yakin semua universitas di Australia juga punya hal yang sama. Yang kedua, kalian bisa mencari informasi di agen edukasi di manapun kalian berada, karena Australia adalah destinasi studi yang populer untuk orang Indonesia.

Yang ketiga, kamu juga bisa mencari di situs web beasiswa Australia. Bisa lewat Australia Awards atau LPDP, karena kedua beasiswa tersebut menyediakan beasiswa penuh untuk S2 dan S3.

Terima kasih Daffa sudah bergabung di podcast kami. Terima kasih hadirin yang sudah mendengarkan. Diskusi kita hari ini sangat menarik, teman-teman.

Semoga bisa menjadi tambahan informasi bagi kalian semua yang ingin studi di Australia. Kalau kamu ingin studi di Australia, bisa cek situs web Study in Australia karena informasinya sangat lengkap.

Untuk teman-teman yang mencari beasiswa, bisa cek www.australiaawardsindonesia.org

Di episode selanjutnya kami akan membahas mengenai beasiswa Australia Awards dan seperti apa sosok penerima beasiswa yang dicari.

Sekian untuk OzAlum podcast kali ini. Jika kamu suka podcast kami, beri kami komentar, penilaian, dan ulasan. Tahun ini sangat istimewa, teman-teman.

Karena kita sedang merayakan 70 tahun sejak penerima Colombo Plan dari Indonesia pertama kali mendarat di Australia. Kedutaan Besar Australia di Jakarta membuat kampanye setahun penuh untuk merayakannya.

Jangan lupa untuk mengecek informasinya di situs web Australia Awards in Indonesia dan bergabung dengan Forum Alumni Australia-Indonesia di LinkedIn untuk mendapatkan informasi terkini.

Sampai jumpa di lain waktu!